Rabu, 01 September 2010

BANTIMURUNG - The Kingdom of Butterfly

oleh Raja Kupukupu pada 01 September 2010 jam 16:55
Ingin melihat kecantikan aneka warna dan spesies kupu-kupu terbang bebas ? Datanglah ke Bantimurung di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. Wilayah yang terletak sekitar 50 kilometer dari Kota Makasar atau 15 kilometer dari Kota Maros ini sangat cocok dijadikan tujuan wisata jika anda berkunjung ke Makassar.Kawasan yang bisa ditempuh satu jam dari Makassar ini, merupakan kawasan wisata yang sangat cocok untuk berlibur bersama keluarga. Begitu memasuki Bantimurung, kita akan disambut gerbang miniatur kupu-kupu raksasa serta patung kera.
Untuk memasuki area Bantimurung, Anda cukup membayar tiket masuk seharga Rp 5000 untuk dewasa dan Rp 4000 untuk anak-anak. Dengan harga itu kita bisa menikmati berbagai fasilitas yang ada. Seperti air terjun, museum kupu-kupu, danau dan goa-goa.
Kawasan yang memiliki luasnya sekitar 24 hektare ini, selain dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi, juga terbuka akses untuk angkutan umum atau yang di sana disebut pete pete melalui kota Maros atau dapat di carter menuju lokasi obyek.



Saat saya datang ke Desa Bantimurung, kesan pertama yang tertangkap adalah udara segar, petakan-petakan sawah yang indah berbatas langit, tebing-tebing curam yang terjal, hijaunya pegunungan yang elok, kupu-kupu yang beraneka ragam hingga air terjun dan goa-goa yang merupakan daya tarik utama pesona keindahan alam desa Bantimurung.
 Bagi yang terbiasa hidup di kota besar yang sesak, mengunjungi Bantimurung seperti menyembuhkan batin yang sedang murung.
Air Terjun Saat Alfred Wallace mengadakan penelitian Kupu Kupu di Bantimurung Thn 1857
Orang Belanda yang sering datang ke Bantimurung memberikan julukan desa itu sebagai Kingdom of Butterfly. Karena dulunya Bantimurung adalah surga bagi ratusan spesies kupu-kupu bahkan dari spesies serangga langka sekalipun. Sayangnya menurut laporan terakhir, spesies kupu-kupu di Bantimurung berkurang secara signifikan setiap tahunnya.
Jenis Kupukupu ini banyak dijumpai di Cagar alam Margasatwa Bantimurung dan Karaengta - Kabupaten Maros - Silawesi Selatan
Penyebabnya bermacam-macam. Selain karena perburuan liar yang dilakukan warga sekitar demi  tuntutan keadaan ekonomi  karena tidak adanya pekerjaan lain, bahkan sebagian masyarakat di Bantimurung menjadikan perburuan dan penangkaran kupukupu sebagai pekerjaan utama demi menyekolahkan anaknya hingga sarjana, namun hal yang paling mendasar akibat berkurangnya habitat kupu-kupu tsb adalah Host p;lant yg Rusak akibat ulah manusia serta  perubahan cuaca yang tidak menentu dan perubahan ekosistem pada habitat asli dari kupu-kupu tersebut, Tingkat pencemaran udara yang terus meningkat tentu saja ikut berpengaruh pada menurunnya jumlah kupu-kupu di Bantimurung. Apalagi kupu-kupu adalah binatang yang sangat peka terhadap perubahan udara.
Sesungguhnya, hati berasa miris melihat pedagang menangkapi kupu kupu (setidaknya mereka beralasan dari hasil penangkaran) kemudian mengawetkannya dan memamerkannya dalam bentuk gantungan kunci ataupun hiasan dinding dengan harga berkisar Rp 5000 –Rp 25 Ribu.
Saat kita berkeliling, bisa menikmati aneka kupu-kupu terbang bebas dan binatang kera jenis Maccala Maura yang sudah langkah dan terkadang muncul secara tiba-tiba di area danau Toakala (bagian atas dari air terjun bantimurung terdapat danau kecil bernama Toakala). Di museum istana kupu-kupu, kita juga bisa melihat proses penangkarannya. Di museum kupu-kupu terdapat kurang lebih 200 spesies kupu-kupu. Di antaranya spesies Papillo Androcles yang tergolong langka, Troides hypolitus, Troides helena, Troides halipron, Papilio adamanthis dan Chetosia myrana. serta maskot kupu-kupu bantimurung yaitu papilio Blumei.






.
BANTINGLAH KEMURUNGAN ANDA DIBAWAH AIR TERJUN BANTIMURUNG
Lalu kita beralih ke air terjun Bantimurung yang merupakan salah satu obyek wisata alam di Sulawesi Selatan yang sangat terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan.
Menurut catatan sejarah setempat, Bantimurung berasal dari dua kata dalam bahasa Bugis halus. Diceritakan, bahwa air terjun Bantimurung ditemukan oleh Karaeng Simbang, seorang bangsawan setempat bersama pengikutnya. Karena suara air terjun yang menderu-deru, Karaeng Simbang menamakan air terjun itu dengan cara menggabungkan dua kata ‘benti’ yang berarti air dan ‘merrung’ yang artinya bergemuruh. Seiring perkembangan zaman dan pelafalan bahasa setempat, Bentimerrung lama kelamaan dilafalkan menjadi Bantimurung.
Lebar air terjun tersebut sekitar 20 meter dengan ketinggian luncur air sekitar 15 meter. Sebuah tempat pemandian yang lebar terbentuk secara alami di bawah curahan air itu. Ada sebuah hamparan batu putih yang terbentuk sedemikian rupa akibat endapan mineral. Selain mandi, wisatawan yang datang juga dapat bersantai di hamparan air yang dangkal dan terasa halus di kulit.
Kedalaman air di bawah air terjun itu sekitar 75 centimeter. Kira-kira berkisar antara mata kaki hingga pinggang orang dewasa. Sehingga bukan hanya orang dewasa yang dapat mandi di tempat itu, anak-anak pun bisa bercanda ria, menepuk-nepuk air dan menenggelamkan tubuh merasakan kesejukannya.
Jika mengunjungi Bantimurung janganlah pada hari Minggu atau hari libur. Jumlah pengunjungnya membikin kepala geleng geleng. Luar biasa banyak ! dan hatihati katrena licin  ditepian sepanjang aliran sungai serta sampah plastik banyak bertaburan di sekitar air terjun karena para pengunjung kadang makan dan minum sepanjang aliran air pada lokasi air terjun tersebut.
selain di air terjun, kita juga dapat mandi di beberapa kolam buatan sumber mata air alam pegunungan yang sangat sejuk. Mandi dan berenang di sumber air terjun ini bagaikan mandi di kolam alam raksasa dengan dinding tebing gunung
Di sekitarnya pepohonan yang rindang menghijau diselingi kicauan burung dan suara ayam hutan, sesekali terdengar sahutan monyet-monyet Bantimurung dari kejauhan. Di sisi kiri air terjun terdapat tangga dari beton dengan tinggi sekitar 10 meter. Wisatawan menaiki tangga itu untuk menuju Goa Mimpi dan Goa Batu.
Goa Mimpi Bantimurung adalah salah satu Goa yg ada Stalagnit dan Stalagtit
Mesjid Unik dalam kawasan Air terjun Bantimurung
museum Kupu-Kupu Bantimurung,
Museum Kupukupu Bantimurung menyimpang banyak koleksi kupu-kupu awetan dan foto foto Kupukupu khas Bantimurung, pada tahun 1990 an museum ini dikenal dengan sebutan Istana Kupukupu, lalu kemudian berganti nama Center for Butterfly Breeding lalu berganti nama lagi menjadi Museum Kupukupu sepereti saat ini * (baca juga tentang Museum Kupukupu Bantimurung)*
Toko Penjual Souvenir KUPUKUPU awetan yg terdapat dihalaman depan pintu masuk Kawasan wisata air terjun Bantimurung..
Dipintu keluar dan diareal parkir banyak kita jumpai pedagang souvenir kupu-kupu awetan, baik berbentuk  pigura Kupukupu, gantungan kunci, dan Mosaik sayap kupukupu, bahkan ditempat ini terdapat berbagai jenis kupu-kupu dari seluruh Indonesia khususnya dari Papua dan pulau pulau dikawasan sulawesi dan seram ternate, karena secara berkala pedagang kupukupu dari mancanegara khususnya jerman dan jepang  sering datang membeli kupukupu indonesia.
**by  Raja Kupukupu, September 2010**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar